Kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah warteg maupun warnas. Kedua jenis tempat makan ini memang sangat populer di Indonesia. Sering dianggap sama, nyatanya keduanya memiliki perbedaan yang cukup mendasar lho. Lalu, apa saja perbedaan warteg dan warnas itu? Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Mengenal Warteg dan Warnas
Agar bisa mengidentifikasi perbedaan warteg dan warnas, maka kamu perlu tahu dahulu pengertian dari kedua tempat makan ini. Karena dari pengertiannya pun keduanya sudah berbeda. Berikut adalah penjelasannya:
1. Warteg
Warteg merupakan kepanjangan dari Warung Tegal. Tempat makan yang satu ini sudah sangat melekat bagi masyarakat karena terkenal akan harganya yang terjangkau, rasa enak, dan variasi lauk pauknya yang sangat beraneka ragam. Melansir dari banyak sumber, penamaan “warteg” pun bukannya tidak memiliki arti lho. Banyak sumber yang menyebutkan bahwa asal kata Tegal merujuk pada daerah Tegal yang ada di Jawa Tengah.
Jadi, saat kamu menyebutkan warteg, bisa diartikan sebagai sebuah warung nasi yang dimiliki oleh warga Tegal, Jawa Tengah. Hadirnya warteg sendir pertama kali dimulai dari Jakarta, tepatnya pada kisaran tahun 1950-1960. Dibawah kepemimpinan Presiden Soekarno, Jakarta mengalami kemajuan yang sangat pesat pada saat itu dan ibu kota berpindah dari Yogyakarta ke Jakarta.
Karena perpindahan ibu kota, membuat pembangunan infrastruktur di Jakarta menjadi sangat masif pada saat itu. Alhasil ada banyak sekali pekerja proyek dari luar kota, khususnya Jawa Tengah. Dari sinilah ada banyak pekerja yang juga membuka peruntungan membuka warung makan yang mereka namai Warung Tegal atau warteg.
Karena variasi menunya yang sangat banyak dan harganya yang murah, warteg pun semakin terkenal dan saat ini kamu bisa menemukan banyak sekali warteg di berbagai daerah di Indonesia. Lalu, apakah warteg tidak bisa dimiliki atau dibuka oleh orang yang bukan berasal dari Tegal? Jawabannya adalah boleh.
Meski memiliki nama tegal, saat ini sudah banyak juga pemilik warteg yang tidak asli dari Tegal, Jawa Tengah. Sebab istilah warteg juga sudah luas digunakan dan merujuk ke warung makan yang bervariasi dan murah. Jadi meski kamu bukan orang asli Tegal, kamu pun tetap bisa membuka warteg.
2. Warnas
Sementara itu, warnas merupakan kepanjangan dari warung nasi. Tempat makan ini umumnya menjual nasi dengan hidangan lauk yang berbeda-beda. Hanya saja, banyak orang yang percaya jika warnas ini lebih merujuk pada warung yang menjual menu utama berupa nasi rames dengan segala lauk pauk pendukungnya.
Perbedaan Warteg dan Warnas
Jadi, apa perbedaan warteg dan warnas? Pertama, perbedaan keduanya merujuk pada fokus makanan yang mereka jual. Warteg umumnya akan menjual variasi masakan yang jauh lebih banyak daripada warnas. Etalase makanan yang ditampilkan juga umumnya jauh lebih besar daripada warnas.
Umumnya, warteg akan menjual nasi putih dan didampingi oleh banyak pilihan lauk seperti mie goreng, tahu tempe goreng, ayam goreng, ikan pepes, sayuran tumis, sup, dan masih banyak lagi. Selain itu, seringkali harga menu-menu yang ada di warteg lebih murah daripada warnas. Sementara itu, menu yang ada di warnas biasanya merupakan pendamping dari nasi rames.
Akan tetapi, untuk masalah harga tidak bersifat mutlak karena ada juga warnas yang menjual makanan dengan harga murah. Perbedaan warteg dan warnas yang kedua adalah dari segi jam operasional warung tersebut. Akan jauh lebih mudah menemukan warteg yang buka selama 24 jam daripada warnas yang buka 24 jam. Karena umumnya warnas akan buka di pagi hari kemudian tutup saat sore hari.
Itulah perbedaan warteg dan warnas yang bisa kamu ketahui. Sekarang kamu sudah paham kan perbedaan dari keduanya? Meski keduanya terlihat sama, nyatanya warteg dan warnas punya perbedaan yang cukup signifikan. Mulai dari pengertian, fokus menu yang ditawarkan, hingga dari segi jam operasionalnya. Akan tetapi, memang keduanya adalah tempat makan yang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia. Jadi, pastikan kamu tidak salah dalam mengidentifikasinya ya!
